Ringkasan Materi PPKn Kelas 8 Bab 5 "Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika"
CecepGaos.Com - Halo Sahabat Edukasi! Selamat datang
kembali di blog sederhana media informasi pendidikan CecepGaos.Com. Setelah
mempelajari materi PPKn Kelas 8 Bab 4, saya ingin berbagi ringkasan materi PPKn Kelas 8 Bab 5 tentang "Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika" berikut ini!
SUMPAH PEMUDA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA
A. Arti dan Makna
Sumpah
Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia
1. Peran Perjuangan
Pemuda
dalam
Organisasi
Kepemudaan
Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau
Sumpah Pemuda
merupakan suatu pengakuan dari
Pemuda-Pemudi Indonesia
yang mengikrarkan
satu tanah air, satu
bangsa dan satu
bahasa. Sumpah
Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia
yang hingga kini setiap
tahunnya diperingati sebagai
Hari Sumpah
Pemuda. Pada tahun 1908,
bangsa Indonesia mulai bangkit.
Berdirinya Budi Utomo mendorong bermunculannya organisasi Pemuda,
seperti
berikut.
1) Trikoro
Dharmo
(TK)
Trikoro
Dharmo
didirikan oleh R.
Satiman
Wiryosanjoyo,
dkk.
di Gedung
STOVIA Jakarta pada tahun 1915. Trikoro Dharmo merupakan cikal bakal Jong
Java.
Trikoro
Dharmo
memiliki tiga
visi
mulia, yaitu:
sakti berarti kekuasaan
dan
kecerdasan, budi
berarti
bijaksana, dan bhakti
berarti
kasih
sayang.
Visi
ini kemudian dikembangkan
dalam
tiga tujuan Trikoro Dharmo sebagai
berikut.
a.
Mempererat tali persaudaraan antar siswa-siswi Bumi Putra pada sekolah
menengah
dan
kejuruan.
b. Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya.
c. Membangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa dan budaya.
b. Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya.
c. Membangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa dan budaya.
2) Jong Sumateranen
Bond
Organisasi kepemudaan
Persatuan Pemuda-Pelajar
Sumatera
atau Jong
Sumateranen
Bond, didirikan pada tahun 1917 di Jakarta. Pada Kongres
ketiga,
Jong Sumateranen Bond melontarkan pemikiran Moh. Yamin, yaitu anjuran agar
penduduk Nusantara
menggunakan
bahasa Melayu sebagai
bahasa pengantar dan bahasa
persatuan. Jong
Sumateranen
Bond melahirkan tokoh-tokoh besar
seperti
Moh.
Hatta,
Moh.
Yamin,
dan
Bahder Johan.
3) Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Celebes
Jong Ambon
didirikan pada tahun 1918. Selanjutnya,
antara
tahun
1918–1919, berdiri Jong Minahasa
dan
Jong Celebes. Salah
satu tokoh yang
lahir dari persatuan
pemuda Minahasa
adalah Sam Ratulangi.
Organisasi Pemuda lainnya yang bergerak untuk mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka
adalah Sekar Rukun
(1919), Jong Betawi
(1927), dan Jong
Bataks Bond
(1925). Semua organisasi
di atas nantinya
mendorong
lahirnya Sumpah
Pemuda.
Pada tahun
1926, berbagai organisasi kepemudaan menyelenggarakan Kongres Pemuda I di Yogyakarta. Kongres
Pemuda I, telah menunjukkan
adanya kekuatan
untuk membangun persatuan dari
seluruh
organisasi pemuda yang ada
di
Indonesia. Kongres Pemuda
I berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama.
Kesepakatan
itu
meliputi dua hal berikut.
a.
cita-cita Indonesia
merdeka menjadi
cita-cita
semua pemuda
Indonesia, dan
b.
semua perkumpulan pemuda berdaya upaya menggalang persatuan organisasi pemuda dalam satu
wadah.
Rumusan
Sumpah Pemuda
ditulis
oleh
Moehammad Yamin pada selembar
kertas
ketika
Mr.
Sunario, sebagai
utusan kepanduan
tengah berpidato pada sesi
terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan secara
panjang lebar
oleh
Muh.
Yamin.
Isi dari Sumpah
Pemuda Hasil
Kongres Pemuda
Kedua
adalah sebagai berikut:
PERTAMA
: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah
Jang
Satoe,
Tanah
Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia,
Mengaku
Bertumpah Darah
yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera
dan
Poeteri
Indonesia, Mengakoe
Berbangsa
Jang
Satoe,
Bangsa Indonesia.
(Kami
Putra
dan
Putri
Indonesia, Mengaku Berbangsa yang
Satu, Bangsa
Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
(Kami
Putra
dan
Putri
Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan,
Bahasa
Indonesia).
2. Arti
dan
Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia
Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 bukan
hanya menggerakkan
para
pemuda untuk
meraih kemerdekaan,
tetapi
juga mempertegas
jati diri
bangsa Indonesia sebagai sebuah negara. Sumpah Pemuda telah menjadi jiwa dan semangat
yang
terus terpatri dalam hati sanubari para pemuda. Suatu semangat yang dibangun
atas dasar kesamaan nasib dan cita-cita, yang kemudian dibungkus dengan komitmen
untuk senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa, satu tanah air yang pertama-tama ditandai dengan disepakatinya bahasa
universal antarbangsa, bahasa
Indonesia.
Semangat Sumpah
Pemuda dapat dijabarkan
dalam
nilai-nilai
berikut ini:
a.
Kami
Putra
dan
Putri Indonesia, Mengaku
Bertumpah Darah yang Satu, Tanah
Indonesia.
Tanah Indonesia
adalah seluruh wilayah
Indonesia baik
di darat dan di laut.
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
memiliki luas
wilayah daratan
dan
lautan sebesar
5.180.053 km². Wilayah
yang luas ini menempatkan
Indonesia sebagai
negara
terluas ke-7
di dunia setelah
Rusia, Kanada, Amerika Serikat,
Cina, Brasil,
dan
Australia.
Menurut letak astronomi, Indonesia terletak pada 6° LU (Lintang Utara) – 11° LS
(Lintang
Selatan)
dan
antara
95° BT (Bujur Timur) – 141° BT (Bujur
Timur).
Indonesia disebut
juga Nusantara, Nusantara
berarti
kepulauan
yang terpisahkan
oleh
lautan. Jumlah kepulauan yang
dimiliki Indonesia
sebanyak
13.466 pulau.
b. Kami Putra dan Putri
Indonesia, Mengaku
Berbangsa
yang
Satu,
Bangsa Indonesia.
Pengakuan kita sebagai bangsa Indonesia merupakan bentuk dari paham kebangsaan.
Paham
kebangsaan
disebut juga
kesadaran berbangsa. Rasa
kebangsaan
Indonesia tumbuh
dari sejarah panjang
bangsa. Berawal
dari hasrat ingin bersatu
penduduk yang
mempunyai latar belakang yang
sangat majemuk,
kemudian
berkembang
menjadi keyakinan
untuk menjadi
satu bangsa
yang akhirnya
dideklarasikan
oleh
sejumlah pemuda
pada
saat
Kongres Pemuda
tanggal
28 Oktober 1928.
c. Kami Putra dan Putri
Indonesia, Menjunjung
Bahasa
Persatuan, Bahasa Indonesia.
Sumpah
Pemuda menegaskan bahwa bahasa
persatuan adalah
bahasa Indonesia.
Bahasa
Indonesia memiliki
peran
yang sangat menentukan dalam perkembangan
kehidupan bangsa
Indonesia.
B. Memaknai
Semangat
Kejuangan
Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik
Indonesia
Sejarah
mencatat
beberapa pejuang nasional yang berjuang dan meninggal di usia muda. Para pahlawan tersebut di antaranya sebagai
berikut.
1. Wage
Rudolf Supratman
Wage Rudolf Supratman lahir pada tanggal 19 Maret 1903, di Purworejo, dan wafat
pada
tanggal
17 Agustus 1938 ketika berusia 35 tahun. Lagu ciptaan Supratman
berjudul ”Indonesia Raya”
menjadi lagu kebangsaan negara Indonesia.
2. Chairil Anwar
2. Chairil Anwar
Chairil Anwar
adalah penyair Angkatan ‘45 yang
terkenal dengan puisinya
yang berjudul ”Aku”.
Berkat puisinya
itu, ia
memiliki julukan
‘Si
Binatang Jalang’.
Chairil
lahir di Medan, 26 Juli 1922.
3. Wolter
Monginsidi
Wolter
Monginsidi merupakan
Pahlawan
Nasional Indonesia yang ikut memperjuangkan kemerdekaa Indonesia.
Beliau
lahir di Manado, pada 14 Februari 1925 dan wafat di usia 24 tahun pada 5 September 1949. Semangat Juang Wolter Muda muncul karena melihat penjajahan
di
Bumi Pertiwi yang
tiada
berkesudahan dan makin menjadi-jadi. Banyak perlawanan terhadap penjajah yang dipimpin oleh
Wolter
muda
ini. Pada tanggal 28 Februari 1947, ia ditangkap oleh bala tentara Belanda di Sekolah SMP Nasional Makassar. Wolter Monginsidi
kemudian
dipenjara. Kakinya
dirantai
dan dikurung di balik terali besi.
4. I Gusti Ngurah Rai
I Gusti Ngurah Rai lahir di Badung, 30 Januari 1917. I Gusti Ngurah Rai merupakan anak dari seorang camat Petang, I Gusti Ngurah Palung. Tertarik dengan dunia militer sejak kecil, Ngurah Rai bergabung dengan HIS Denpasar, lalu melanjutkan dengan MULO yang ada di Malang.
I Gusti Ngurah Rai lahir di Badung, 30 Januari 1917. I Gusti Ngurah Rai merupakan anak dari seorang camat Petang, I Gusti Ngurah Palung. Tertarik dengan dunia militer sejak kecil, Ngurah Rai bergabung dengan HIS Denpasar, lalu melanjutkan dengan MULO yang ada di Malang.
Adapun nilai-nilai luhur
yang terkandung
dalam
Sumpah Pemuda
adalah sebagai berikut.
1. Cinta Bangsa dan Tanah
Air
2. Persatuan
3. Sikap Rela Berkorban
4. Mengutamakan Kepentingan
Bangsa
5. Dapat
Menerima dan Menghargai
Perbedaan
6. Semangat Persaudaraan
7. Meningkatkan Semangat Gotong Royong atau Kerja
Sama
C. Nilai Semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang
C. Nilai Semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang
Terjadinya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 itu sendiri menunjukkan bahwa pemuda
Indonesia memiliki
hal-hal
berikut.
a. Potensi
b. Tanggung jawab
c. Hak
d. Karakter
e. Aktualisasi diri
f. Cita-cita
a. Potensi
b. Tanggung jawab
c. Hak
d. Karakter
e. Aktualisasi diri
f. Cita-cita
Perjuangan
pemuda di masa lalu,
tentulah
berbeda dengan perjuangan generasi
muda zaman sekarang. Pemuda zaman sekarang hidup dengan aman dan bebas, tidak ada tekanan dan peperangan. Dalam menuntut ilmu pun, semua warga negara dapat mendapatkan pendidikan yang
sama dan sederajat.
Tidak
terlalu
sulitnya tantangan yang
dihadapi pemuda
sekarang, hal yang
dibutuhkan
dari peran generasi
muda,
yaitu isi
kemerdekaan ini dengan kegiatan-kegiatan yang
bersifat positif.
Kegiatan
positif pemuda
terutama
pelajar
di samping giat belajar di antaranya mengikuti kegiatan memupuk rasa cinta tanah air dan patriot bangsa seperti aktif
di organisasi sekolah, seperti PMR,
OSIS, Pramuka,
Paskibra. Pelajar yang
aktif di organisasi kepemudaan
mereka Patut dianggap sebagai
patriot
bangsa yang
mengisi
kemerdekaan dengan karya nyata
yang positif.
Pemuda seharusnya memahami simbol-simbol negara dan bagaimana memperlakukan
simbol-simbol
negara
tersebut.
Memahami simbol
negara
bertujuan untuk
memperkuat persatuan
dan
kesatuan
Negara
kesatuan
Republik Indonesia,
menjaga
kehormatan
yang menunjukkan kedaulatan
bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan menciptakan ketertiban,
kepastian, dan standarisasi penggunaan
bendera,
bahasa, dan lambang negara, serta
lagu
kebangsaan.
Simbol-simbol
negara
menurut
Undang-Undang
No.
24 Tahun 2009 tentang
Bendera,
Bahasa,
dan
Lambang
Negara,
serta Lagu Kebangsaan adalah
sebagai berikut.
1) Bendera
1) Bendera
Bendera negara
yang dikibarkan
pada
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta
disebut Bendera Pusaka Sang
Saka Merah Putih.
Bendera
Pusaka
Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional, Jakarta.
Bendera negara terutama di instansi pemerintah
wajib
dikibarkan
tiap
hari.
Sekolah
sebagai instansi pemerintah
tentunya
wajib
mengibarkan
bendera
merah
putih setiap
hari.
Bendera negara dapat dikibarkan dan/atau
dipasang pada:
a.
kendaraan
atau mobil
dinas;
b.
pertemuan resmi
pemerintah dan/atau
organisasi;
c.
perayaan
agama atau
adat;
d.
pertandingan
olahraga; dan/atau
e.
perayaan
atau peristiwa
lain.
Setiap
orang
dilarang:
a. merusak, menyobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud
menodai,
menghina,
atau merendahkan
kehormatan bendera negara;
b.
memakai bendera negara untuk
reklame
atau iklan komersial;
c. mengibarkan bendera negara yang
rusak, robek, luntur, kusut,
atau kusam;
d.
mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang lencana
atau benda
apa
pun pada bendera negara; dan
e.
memakai bendera negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat menurunkan
kehormatan
bendera
negara.
2) Bahasa
Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi
dan
dokumentasi
niaga,
serta sarana pengembangan dan pemanfaatan
ilmu
pengetahuan,
teknologi,
seni,
dan
bahasa media
massa.
3) Lambang Negara
3) Lambang Negara
Lambang
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
berbentuk Garuda
Pancasila
yang kepalanya
menoleh
lurus ke
sebelah kanan,
perisai berupa jantung
yang digantung
dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas
pita
yang dicengkeram
oleh
Garuda. Memiliki
paruh,
sayap,
ekor,
dan
cakar
yang mewujudkan
lambang
tenaga
pembangunan.
Garuda memiliki sayap yang masing-masing berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor
berbulu
19, dan leher berbulu
45. Di tengah-tengah perisai
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
46 Undang-Undang No. 24 Tahun
2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta
Lagu
Kebangsaan,
terdapat
sebuah
garis hitam
tebal yang melukiskan khatulistiwa. Pada perisai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, terdapat
lima buah ruang yang
mewujudkan
dasar
Pancasila
sebagai berikut.
a. Sila pertama dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang
bersudut lima.
b. Sila
kedua
dilambangkan
dengan
tali rantai
bermata bulatan
dan
persegi
di bagian
kiri
bawah perisai.
c. Sila ketiga dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas
perisai.
d. Sila keempat dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai.
e. Sila kelima
dilambangkan
dengan
kapas dan padi
di bagian
kanan atas
perisai.
4) Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan adalah lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman. Lagu Kebangsaan wajib diperdengarkan
dan/atau dinyanyikan:
a.
Untuk menghormati presiden dan/atau wakil presiden serta bendera negara
pada
waktu pengibaran
atau penurunan
Bendera
Negara
yang diadakan dalam upacara.
b. Dalam acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, Olah raga internasional dan seni internasional yang diselenggarakan di Indonesia, dan lain sebagainya.
Demikianlah ringkasan materi PPKn Kelas 8 Bab 5 tentang ""Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika"
Semoga bermanfaat.
Sumber: Surya Saputra, Lukman et al. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VIII Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kemendikbud
Baca juga: Lembar Kerja Crossword (Teka Teki Silang/TTS) Kelas 8 Bab 5 "Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika"
Baca juga: Lembar Kerja Crossword (Teka Teki Silang/TTS) Kelas 8 Bab 5 "Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika"
Yang lebih ringkas lg
ReplyDeleteada gk?
Mboh lah mumet aku karo tugas daring ki
ReplyDeleteBanyak benr🙃
ReplyDeleteMantap kak
ReplyDeleteBisa gk ya catetanya dicopy paste, terus disalin kebuku.
ReplyDeletedi print kak
Delete